Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP Kota Makassar mengadakan pertemuan rutin untuk bulan Maret 2020 pada tanggal 14 Maret 2020 bertempat di Aula Penerbit PT. Erlangga, Jalan Letjen Hertasning No. 50 Makassar. Kegiatan yang bertemakan Peningkatan Kompetensi Guru Penggerak Melalui Lesson Study ini sedianya dihadiri oleh jajaran pengurus dan seluruh anggota, akan tetapi mengingat efektifitas serta tempat pelaksanaan tidak mampu menampung seluruh anggota maka terpaksa jumlah peserta dibatasi maksimal 50 orang saja. Sekalipun demikian, kegiatan ini tetap dihadiri oleh 54 orang melebihi kuota yang telah ditentukan. Turut hadir dalam kegiatan ini yakni Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ahmad Hidayat.
Dalam sambutannya, Kabid Dikdas menghimbau agar guru dapat mengimplementasikan merdeka belajar dengan menjadi guru kreatif dalam pembelajaran di kelas. Beliau juga berharap agar seluruh guru di kota Makassar khususnya guru matematika bisa lebih aktif mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi sebagai guru melalui kegiatan MGMP.
Sementara itu, ketua MGMP, Najamuddin dalam sambutannya mereview kegiatan Bedah SKL pada pertemuan bulan Februari yang lalu. Ketua MGMP yang lebih akrab disapa Pak Naja ini memberikan penekanan bahwa peserta yang berhak mendapatkan sertifikat untuk kegiatan Bedah SKL adalah peserta yang telah menyelesaikan tagihan pada pertemuan tersebut.
Selanjutnya materi Peningkatan Guru Penggerak Melalui Lesson Study dipaparkan oleh Ibu Andi Waru Paluseri, salah seorang guru Matematika di SMP Negeri 30 Makassar dan dipandu oleh Jamaluddin Tahuddin, guru SMP Negeri 28 Makassar. Dalam paparannya, Bu Andi menjelaskan bahwa lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.
Adapun tahapan lesson study terdiri dari 3 tahap, yakni Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do), dan Refleksi (See). Sedangkan langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kelompok lesson study,
Pada langkah ini, yang dilakukan adalah merekrut anggota kelompok, menyusun komitmen tentang tugas-tugas yang harus dilakukan, menyusun jadwal pertemuan dan membuat aturan-aturan kelompok.
2. Memfokuskan lesson study,
Menentukan dan menyepakati tema permasalahan, Merumuskan fokus permasalahan atau tujuan utama pemecahan masalah, Memilih subbidang studi, topik dan unit pelajaran.
3. Menyusun rencana pembelajaran,
Sukses tidaknya kegiatan lesson study ini tidak bisa lepas dari peranan seorang kepala sekolah. Peranan kepala sekolah dalam lesson study adalah sebagai berikut:
Apa yang saat ini dipahami oleh siswa tentang topik ini? Apa yang kita inginkan dari siswa untuk dipahami pada akhir pembelajaran? Rentetan pertanyaan dan pengalaman apa yang akan mendorong para siswa untuk berpindah dari pemahaman awal menuju pemahaman yang diinginkan? Bagaimana para siswa akan menjawab pertanyaan dan aktivitas apa yang dilakukan siswa pada pembelajaran tersebut? Apakah terdapat masalah dan miskonsepsi yang akan muncul? Bagaimana guru akan menggunakan ide dan miskonsepsi untuk meningkatkan pembelajaran tersebut? Apa yang akan membuat pembelajaran ini mampu memotivasi dan bermakna bagi siswa? Apakah diperlukan bukti tentang belajar siswa, motivasi siswa, perilaku siswa yang perlu dikumpulkan, yang nantinya dapat didiskusikan dalam kegiatan refleksi? Bagaimanakah format pengumpulan data yang diperlukan?
4. Melaksanakan pembelajaran di kelas dan mengamatinya (observasi)
Guru yang ditunjuk mengimplementasikan rencana pembelajaran, Guru lain dan pakar sebagai observer, serta dokumentasi.
5. Refleksi dan Menganalisis Hasil Observasi
Refleksi dari guru pelaksana pembelajaran, tanggapan umum dari observer/pengamat, presentasi dan diskusi tentang hasil pengolahan data dari pengamat, serta tanggapan dan saran dari ahli/pakar.
6. Merencanakan Pembelajaran Tahap Selanjutnya
Apa yang berguna atau nilai tambah apa tentang pelaksanaan lesson study yang telah dikerjakan bersama? Apakah lesson study membimbing kita untuk berpikir dengan cara baru tentang praktek pembelajaran sehari-hari? Apakah lesson study membantu mengembangkan pengetahuan kita tentang materi pelajaran serta pengetahuan tentang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa? Apakah pelaksanaan lesson study menarik bagi kita dalam meningkatkan keprofesionalan kita? Apakah pelaksanaan lesson study yang dilakukan secara kolaboratif/bersama-sama merupakan suatu kerja yang produktif dan suportif? Sudahkah kita membuat kemajuan pembelajaran secara menyeluruh melalui pelaksanaan lesson study? Apakah semua anggota kelompok kita merasa terlibat dan berguna? Apakah pihak yang bukan peserta kelompok memperoleh informasi atau manfaat dari hasil pelaksanaan kegiatan lesson study kita? (Lewis, 2002).
Model Pelaksanaan Lesson Study
- Berbasis Sekolah: Dilaksanakan pada sekolah tertentu, bentuk kelompok-kelompok guru bidang studi/ rumpun bidang studi, melakukan langkah-langkah lesson study
- Berbasis Kelompok Sekolah: Banyaknya guru tiap rumpun bidang studi minimal 3 orang, jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas guru, sekolah dapat minta bantuan guru senior/dosen pada setiap rumpun bidang studi sebagai koordinator.
- Berbasis MGMP: Kesepakatan pengurus MGMP untuk melaksanakan lesson study, membentuk kelompok lesson study (kelompok dapat diubah-ubah untuk pengimbasan pengetahuan), melaksanakan langkah-langkah lesson study, melakukan seminar hasil lesson study antar kelompok rumpun bidang studi.
- Sebagai penggerak, motivator dan koordinator secara keseluruhan
- Mengatur jadwal pelajaran, agar pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas guru, sekaligus mengatur pelaksanaan lesson study untuk tiap rumpun bid studi.
- Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan lesson study.
0 comments:
Post a Comment